Standar
adalah suatu hal yang penting dalam penciptaan dan pemeliharaan
sebuah kompetisi pasar daripada manufaktur perangkat
komunikasi dan menjadi jaminan interoperability data dalam proses
komunikasi. Standar komunikasi data dapat dikategorikan dalam
2 kategori yakni kategori de facto (konvensi) dan de
jure (secara hukum atau regulasi).
Ø Organisasi Standar
Di
bawah ini adalah beberapa organisasi yang concern dengan perkembangan standar
teknologi telekomunikasi dan data internasional maupun dari Amerika.
1.
International Standards Organization (ISO).
2.
International Telecommunications Union- Telecommunication
Standards Section (ITU -T).
3.
American National Standards Institute (ANSI).
4.
Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE).
5.
Electronic Industries Association (EIA).
Selain
itu terdapat pula organisasi yang bersifat forum ilmiah seperti Frame
Relay Forum dan ATM Forum. Kemudian ada pula organisasi yang berfungsi sebagai
agen regulasi, misalnya Federal Communications Commision (FCC).
1.
Standart Internet
Standar
internet adalah sebuah proses jalan panjang yang teruji dan
terspesifikasi sehingga menjadi berguna bagi siapa yang bekerja
dengan internet. Tentu saja spesifikasi ini dimulai dengan sebuah
draft. Kemudian draft internet ini menjadi dokumen acuan
kerja yang memiliki umur 6 bulan. Setelah itu akan
mendapatkan rekomendasi dari otoritas Internet dan dipublikasikan sebagai
Request for Comment (RFC).
2.
Admisnistrasi Internet
Internet
yang pada mulanya merupakan jaringan komputer skala kecil di
kalangan akademisi makin bertambah luas bahkan untuk
kepentingan militer, komersial dan hiburan.
Semakin
luasnya aktivitas internet tersebut diperlukan koordinasi dan
administrasi untuk mengaturnya. Mulai dari tingkat pengorganisasian
nama domain dari root sampai organisasi yang mengatur nama domain
untuk root negara. Juga ada organisasi yang mengadministratif
standar teknis internet dan mendistribusikan atau mengumpulkan informasi
tentang TCP/IP, di antaranya adalah :
1.
Internet Society (ISOC)
2.
Internet Architecture Board (IAB)
3.
Internet Engineering Task Force (IETF
4.
Internet Research Task Force (IRTF)
5.
Internet Asigned Number
Authority
(IANA) dan Internet Corporation for Asigned Names and Numbers
(ICANN)
Ø Lapisan Protokol Pada Jaringan Komputer
Secara
umum lapisan protokol dalam jaringan komputer dapat dibagi atas tujuh
lapisan. Dari lapisan terbawah hingga tertinggi dikenal
physical layer, link layer, network layer, transport layer, session
layer, presentation layer dan application layer. Masing-masing
lapisan mempunyai fungsi masing-masing dan tidak tergantung antara
satu dengan lainnya. Dari ketujuh lapisan ini hanya physical
layer yang merupakan perangkat keras selebihnya merupakan
perangkat lunak. physical layer merupakan media penghubung untuk
mengirimkan informasi digital dari satu komputer ke komputer lainnya
yang secara fisik dapat kita lihat. Berbagai bentuk perangkat
keras telah dikembangkan untuk keperluan ini. Satu diantaranya
yang cukup banyak digunakan untuk keperluan jaringan komputer
lokal (LAN) di Indonesia adalah ARCnet yang banyak digunakan
serta menggunakan perangkat lunak Novell.
Untuk
keperluan Wide Area Network (WAN) kita dapat menyambungkan berbagai
LAN ini menggunakan media radio atau telepon menjadi satu
kesatuan. Untuk mengatur hubungan antara dua buah komputer
melalui physical layer yang ada digunakan protokol link layer. Pada
jaringan paket radio di amatir digunakan link layer AX.25 (Amatir
X.25) yang merupakan turunan CCITT X.25 yang juga digunakan pada
Sistem Komunikasi Data Paket (SKDP) oleh PT. INDOSAT dan
PT. TELKOM.
IEEE
sebuah organisasi profesi untuk teknik elektro telah mengembangkan beberapa
standar protokol physical layer dan link layer untuk LAN. Berdasarkan
rekomendasi IEEE pada LAN yang menggunakan ARCnet (IEEE 802.3)
atau Ethernet (IEEE 802.3) digunakan link layer (IEEE 802.2). Pada
LAN Token Ring digunakan physical layer (IEEE 802.5). Bentuk lain
dari LAN yang kurang dikenal adalah Token Bus (IEEE 802.4). Untuk LAN
berkecepatan tinggi juga telah dikembangkan sebuah standar yang
diturunkan dari IEEE 802.3 yang kemudian dikenal sebagai Fiber Data Distributed
Interface (FDDI). Dalam kesempatan ini kita akan membahas beberapa
bagian protocol yang digunakan dalam skema membangun suatu
jaringan komputer.
Ø Protokol OSI ( Open System Interconnection )
Model
referensi OSI (Open System Interconnection] menggambarkan bagaimana
informasi dari suatu software aplikasi di sebuah komputer
berpindah melewati sebuah media jaringan ke suatu software aplikasi
di komputer lain. Model referensi OSI secara konseptual terbagi
ke dalam 7 lapisan dimana masingmasing lapisan memiliki
fungsi jaringan yang spesifik, Model ini diciptakan
berdasarkan sebuah proposal yang dibuat oleh the
International Standars Organization (ISO) sebagai langkah awal
menuju standarisasi protokol internasional yang digunakan pada
berbagai layer. Model ini disebut OSI (Open System Interconnection)
Reference Model karena model ini ditujukan bagi pengkoneksian open
system. Open System dapat diartikan sebagai suatu sistem
yang terbuka untuk berkomunikasi dengan sistem-sistem lainnya.
Perlu
dicatat bahwa model OSI itu sendiri bukanlah merupakan arsitektur
jaringan, karena model ini tidak menjelaskan secara pasti layanan
dan protokolnya untuk digunakan pada setiap layernya. Model
OSI hanya menjelaskan tentang apa yang harus dikerjakan
oleh sebuah layer. Akan tetapi ISO juga telah membuat standar
untuk semua layer, walaupun standarstandar ini bukan
merupakan model referensi itu sendiri. Setiap layer telah dinyatakan
sebagai standar internasional yang terpisah.
Model
OSI disusun atas 7 lapisan; fisik (lapisan 1), data link (lapisan 2),
network (lapisan 3), transport (lapisan 4), session (lapisan 5),
presentasi (lapisan 6) dan aplikasi (lapisan 7). Pada Gambar 17.5.,
Anda dapat juga melihat bagaimana setiap lapisan terlibat pada proses
pengiriman pesan/message dari Device A ke Device B. Terlihat
bahwa perjalanan message dari A ke B melewati banyak
intermediasi node. Intermediasi node ini biasanya hanya melibatkan tiga lapisan
pertama model OSI saja
1.
Karakteristik Lapisan OSI
Ke
tujuh lapisan dari model referensi OSI dapat dibagi ke dalam dua
kategori, yaitu lapisan atas dan lapisan bawah. Lapisan atas dari
model OSI berurusan dengan persoalan aplikasi dan pada umumnya
diimplementasi hanya pada software. Lapisan tertinggi (lapisan
aplikasi) adalah lapisan penutup sebelum ke pengguna (user). Pengguna
dan lapisan aplikasi saling berinteraksi dengan software aplikasi
yang berisi sebuah komponen komunikasi. Istilah lapisan
atas kadang-kadang digunakan untuk menunjuk beberapa lapisan
atas dari lapisan lapisan lain di model OSI.
Lapisan
bawah dari model OSI mengendalikan persoalan transport data. Lapisan
fisik dan lapisan data link diimplementasikan ke dalam hardware
dan software. Lapisan-lapisan bawah yang lain pada umumnya
hanya diimplementasikan dalam software.
Model
OSI menyediakan secara konseptual kerangka kerja untuk komunikasi
antar komputer, tetapi model ini bukan merupakan metode komunikasi.
Sebenarnya
komunikasi dapat terjadi karena menggunakan protokol komunikasi. Di
dalam konteks jaringan data, sebuah protokol adalah suatu
aturan formal dan kesepakatan yang menentukan bagaimana
komputer bertukar informasi melewati sebuah media
jaringan. Sebuah protokol mengimplementasikan salah satu
atau lebih dari lapisan-lapisan OSI.
Sebuah
variasi yang lebar dari adanya protokol komunikasi, tetapi semua memelihara
pada salah satu aliran group: protokol LAN, protokol WAN,
protokol jaringan, dan protokol routing. Protokol LAN
beroperasi pada lapisan fisik dan data link dari model OSI
serta mendefinisikan komunikasi dari macam-macam media
LAN. Protokol WAN beroperasi pada ketiga lapisan terbawah dari
model OSI dan mendefinisikan komunikasi dari macam-macam WAN.
Protokol routing adalah protokol lapisan jaringan yang bertanggung
jawab untuk menentukan jalan dan pengaturan lalu lintas. Akhirnya
protokol jaringan terdiri dari berbagai protokol dari lapisan teratas
yang ada dalam sederetan protokol.
2.
Proses Peer-To-Peer
Bila
dua mesin/komputer berinteraksi melakukan proses harus mematuhi
aturan dan konvensi yang disebut protokol. Proses yang terjadi pada
setiap mesin pada lapisan tertentu disebut peer-to-peer
processes (proses peer-to-peer). Jadi dengan demikian jika 2
mesin akan dapat berkomunikasi jika pada lapisan
tertentu menggunakan protokol yang sama.
Message
atau pesan yang dikirim oleh device A menuju device B harus melalui
lapisanlapisan yang paling atas menuju lapisan bawah berikutnya
sampai lapisan terbawah kemudian kembali menuju lapisan
yang lebih tinggi dan seterusnya melewati lapisan tepat
diatasnya. Pesan-pesan yang dikirim adalah berupa informasi
yang dibentuk dalam paket- paket di mana pada layer tepat
di bawahnya informasi tersebut “dibungkus”. Jadi pada
sisi penerima informasi yang sampai berupa paket-paket yang
telah “dibuka” bungkusannya dan dikonstruksi kembali.
3.
Antarmuka Antar Lapisan Terdekat
Pada
saat pengiriman dan penerimaan pesan, lapisan memerlukan antarmuka
dengan lapisan atas dan bawahnya yang berdekatan. Sepanjang
sebuah lapisan menyediakan layanan yang dimaksud pada layer tepat di
atas atau di bawahnya, dapat diimplementasikan fungsi
yang termodifikasi atau diganti tanpa memerlukan perubahan di
seluruh lapisan.
4.
Pengorganisasian Lapisan
Tujuh
lapisan yang telah dijelaskan dapat dibagi menjadi 3 sub kelompok
(subgroups). Lapisan 1, 2 dan 3 adalah network support layer
(lapisanlapisan pendukung jaringan). Lapisan 5, 6 dan 7
merupakan user support layer (lapisanlapisan pendukung
pengguna). Lapisan 4 adalah transport layer, yang maksudnya
adalah lapisan yang menghubungkan 2 subgroup sehingga lapisan
user support layer dapat “mengerti” pesan yang dikirim
network support layer.
0 komentar:
Posting Komentar